SEJARAH PONDOK PESANTREN
Pondok Pesantren Ma`hadul Ilmi Asy-Syarie berada
di pesisir pantai utara Pulau Jawa yaitu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang.
Pondok Pesantren Ma`hadul Ilmi Asy-Syarie (MIS) merupakan cikal bakal
berdirinya beberapa pondok pesantren yang ada di kawasan Karangmangu, Kecamatan
Sarang. Berdirinya PP MIS hingga hari ini yang masih eksis menyumbangkan
baktinya pada bangsa, tidak terlepas dari perjuangan sesepuh yang telah
mendahuluhi kita semua, beliau adalah Mbah Lanah alias Mbah Maulana, seorang
tokoh asal Madura. Mbah Lanah mengawali perjuangan dakwah di Sarang dengan
mengajarkan ilmu-ilmu agama pada warga sekitar Sarang, tetapi pada masa Mbah
Lanah belum dikenal adanya pondok pesantren yang tercermin dengan bangunan
fisik.
Pembangunan pondok pesantren berupa bangunan fisik
baru dilaksanakan pada masa Mbah Ghozali bin Lanah (Putra Mbah Lanah) pada
tahun 1810 karena pada masa tersebut sudah mulai berdatangan santri-santri dari
luar daerah yang ingin belajar dengan Mbah Ghozali. Tanah yang digunakan untuk
pembangunan pondok pesantren tersebut berasal dari wakaf seorang dermawan
bernama Mbah Usman (Mbah Saman) yang sekarang menjadi Komplek A PP MIS dan
menjadi komplek pertama dan tertua yang ada di PP MIS.
Penamaan
Pondok Pesantren Ma`hadul Ilmi Asy-Syarie terjadi pada periode KH Abdurrozaq
Imam. Cerita unik mengiringi penamaan PP MIS yang sebelumnya pernah bernama
Roudlotul Muta`alimin Islam (RMI). Penamaan tersebut terjadi ketika KH
Abdurrozaq Imam tengah berada diatas serambi masjid dan menemukan tulisan
Ma`hadul Ilmi Asy-Syarie terukir pada tembok serambi masjid tersebut, lalu KH.
Abdurrozaq Imam berkata “saiki pondok dijenengi koyok tulisan iku”. Hingga kini
nama tersebut masih menjadi identitas bagi pondok kami ini.
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
Peranan PP MIS untuk melaksanakan amanat yang
telah di cantumkan dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, telah
dilaksanakan sejak periode Mbah Ghozali Al-Muasis hingga hari ini. Berawal dari
perjuangan Mbah Lanah berdakwah dengan mengajarkan ilmu agama pada masyarakat
sekitar, Mbah Ghozali dengan peranannya mendirikan pondok pesantren, hingga
perjuangan para masayikh PP MIS yang tidak dapat dinilai dengan materi. Berikut adalah estafet kepemimpinan Pondok
Pesantren Ma`hadul Ilmi Asy-Syar`ie :
1. Periode pertama : 1810 KH. Ghozali bin Lanah
2. Periode kedua :
1860-1910 KH. Umar bin Harun (menantu sekaligus keponakan KH Ghozali bin Lanah)
dan KH. Syuaib bin Abdurrozaq (menantu KH. Ghazali bin Lanah).
3. Periode ketiga :
1910-1927 KH. M Fathurrohman (Putra KH. Ghozali bin Lanah)
4. Periode keempat :
1930-1990 KH. Imam Kholil bin KH. Syuaib dan KH. Ali Masyfu` (Putra KH
Fathurrohman) yang dibantu oleh KH. Muhammad Mabrur (menantu KH. Imam Kholil)
wafat pada tahun 1999, KH. Roghibi Murtadlo (menantu KH. Imam Kholil) wafat
pada tahun 1984
5. Periode Kelima :
KH. Umar Faruq Imam (Putra KH. Imam Kholil) wafat pada tahun 2012 yang dibantu
oleh KH. Abdullah Faqih Imam (Putra KH Imam Kholil) wafat pada tahun 2004 dan
KH. Abdurrozaq Imam (Putra KH Imam Kholil) wafat pada tahun 2021.
6. Periode keenam :
dilanjutkan oleh cucu dan dzurriyah KH Imam Kholil bin Syuaib yang diasuh oleh
KH Muhammad Roghib Mabrur.
Seiring berjalannya waktu, PP MIS lambat laun semakin
berkembang dengan bertambahnya jumlah santri yang belajar dengan masayikh. Penambahan
jumlah santri tersebut menuntut adanya pembangunan komplek. Hingga hari ini PP
MIS memiliki total 6 komplek dan diisi oleh santri-santri seantero negeri, 6
komplek tersebut diantaranya Komplek A (As-Salam), Komplek B (Gaza City) , Komplek
C (Palestine), Komplek G (Darul Muqoddas), H (Darul Khoirot) , dan Komplek Putra
(PR). Komplek PR merupakan komplek yang terpisah dari pondok pusat PP MIS dan
komplek ini sebagian besar diisi oleh santri-santri asal Magelang yang
notabenenya adalah daerah asal KH Roghibi Murtadlo yaitu Tegalrejo Magelang.
Pada masa kepemimpinan KH. Imam Kholil PP MIS sudah mulai membuka pondok khusus
santri putri yang pada saat itu berada di depan ndalem KH Abdullah Faqih Imam.
VISI MISI PONDOK PESANTREN
Visi
Menyelenggarakan pendidikan yang
berkualitas dalam berilmu, beramal, berakhlaq mulia, berwawasan luas, mandiri,
dan disiplin.
Misi
Menanamkan santri berjiwa taat menjalankan
syariat, berbudi luhur, cakap dan terampil serta bertanggung jawab terhadap
agama dan bangsa
Meningkatkan kualitas pengajaran dan
keorganisasian pada semua lembaga pesantren MIS
Membina santri dalam mengemban dan
mengembangkan ajaran ahlu sunnah wal jamaah
SISTEM BELAJAR MENGAJAR
Sistem pembelajaran yang dilaksanakan di PP MIS
menggunakan model klasik seperti pondok pesantren salaf pada umumnya. Sistem
belajar mengajar yang dgunakan bukan berarti tidak mengikuti perkembangan zaman
yang sudah semakin modern. Akan tetapi PP MIS tetap ingin mempertahankan konsep
pembelajaran yang secara ilmiah dan historis telah terbukti dan mampu mencetak
kader-kader pewaris perjuangan penegakan syariat agama islam. Kegiatan yang mendukung dari visi dan misi yang diusung masayikh PP MIS antara lain pengkajian kitab salafiyah secara “bandongan” atau (Direct Instruction) bersama masayikh PP MIS, pendalaman materi dengan sistem “sorogan” atau (personalized learning) bersama para asatidz atau kakak tingkat pilihan terbaik dari PP MIS, kegiatan menghafal beberapa bait nadzoman (muhafadzoh) yang menjadi standar kompetensi di Madrasah Ghozaliyyah Syafiiyyah (MGS) maupun Madrasah Diniyyah Ta`miliyyah (MDT), dan musyawarah bersama teman sebaya atau FGD (Focus Group Discussion). Seluruh kegiatan tersebut diikuti oleh segenap civitas santri PP MIS sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah yang telah diberikan. Diantara alumni
yang pernah menikmati proses pendidikan di PP MIS yaitu :
1.
KH. Muslih Mranggen, Demak.
2.
KH. Sahal Mahfudz Kajen, Pati.
3.
KH. Bisri Syansuri, Jombang (Salah satu mantan
Rais Am PBNU).
4.
KH. Ma`sum, Lasem.
5.
KH. Abdurrachman Wahid (Gus Dur), Jombang
(Presiden ke-4 Indonesia).